Dimana pun, kita akan selalu bertemu dengan orang yang "menyebalkan" hehe. Entah dimana pun dan entah bagaimana, tapi kenyataannya selalu begitu.
Baik di Sekolah manapun, di Gereja manapun, di Komunitas apapun, selalu ada 1 orang atau 1 kelompok orang yang selalu menjadi "trouble maker".
Nah, bagaimana sikap kita terhadap orang itu? Apakah kita memusuhinya? Apakah kita selalu menghindarinya? Apakah kita menjauhinya? Apakah kita bahkan mengucilkannya? Awas hati-hati, jangan sampai kita berbuat dosa dalam menyikapi hal ini.
Firman Tuhan dalam 1 Korintus 12:12-31 berkata bahwa kita ini semua adalah anggota-anggota dari 1 tubuh yaitu Tubuh Kristus. Dimana Tuhan Yesus menjadi kepala kita.
Jadi mata tidak dapat berkata kepada tangan: "Aku tidak membutuhkan engkau." Dan kepala tidak dapat berkata kepada kaki: "Aku tidak membutuhkan engkau."
Nah, jika kita semua ini adalah tubuh kristus, itu berarti orang-orang menyebalkan itu pun juga adalah tubuh kristus. hehee :D
Hal buruk yang terjadi padanya, itu menjadi tanggung jawab kita juga. Tidak mungkin jari kaki kelingking yang paling ujung bawah yang kita anggap paling jelek kita musuhi. Tidak mungkin kan?
Sakit apapun yang diderita oleh anggota tubuh yang kelihatannya tidak berharga itu ditanggung juga oleh seluruh anggota badan. Bahkan dirasakan juga oleh kepala. Berarti Yesus sebagai Kepala kita pun merasakannya juga.
Demikian orang-orang yang menyebalkan itu, hanya karena mereka "bermasalah", mereka sepertinya "sakit", mereka selalu menjadi masalah, tidak berarti bahwa kita boleh memusuhi atau meninggalkan atau mengucilkan mereka.
Ingat, Tuhan Yesus datang ke dunia ini sebagai Tabib Penyembuh bukan untuk orang-orang yang sehat, tetapi untuk orang-orang yang sakit. Karena orang sehat tidak membutuhkan Tabib. (Markus 2:17)
Demikian juga saudara-saudara kita yang sering menyebalkan itu lah justru yang paling membutuhkan jamahan dan bimbingan Tuhan. (1Kor.12:23)
Nah jamahan dan bimbingan Tuhan itu tidak serta merta datang kepada orang itu dengan sendirinya, tetapi disitulah Tuhan menjadikan perantara untuk kuasanya bekerja.
Disitulah waktunya untuk kita menjadi kepanjangan Tuhan, untuk memperhatikan orang itu, mendoakan orang itu, menularkan hal yang positif kepada orang itu.
Jangan hanya mengasihi orang-orang yang baik kepada kita saja. Kalau demikian, apakah upahmu? Orang dunia pun berbuat demikian. Tetapi kasihilah orang-orang yang membenci kamu, yang menganiaya kamu, musuhmu, orang-orang yang di matamu menyebalkan.
Dan jikalau kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah jasamu? karena orang-orang berdosa pun mengasihi juga orang-orang yang mengasihi mereka. (Lukas 6:32)
Bukan kebetulan jika Tuhan menempatkan kita ada di antara mereka, agar supaya kita semua bisa menjadi GARAM dan TERANG untuk mereka. (Matius 5:13-16)
Shalom, Tuhan Yesus memberkati. Amin.