Rabu, 19 Februari 2014

Lahir Baru Menjadi Ciptaan Baru, Manusia Baru.



Bacaan Harian: 2 Korintus 7

Orang Kristen punya istilah Lahir Baru. Beberapa mengartikan bahwa kita harus meninggalkan keinginan daging. Tinggalkan dimana? Nanti kalau diambil orang gimana? Emang ngga tau harga daging lagi mahal? hahaa..



Sebenernya sih keinginan daging itu nggak akan pernah bisa kita tinggalkan. Karena memang kita masih hidup di dalam daging. Hanya saja, keinginan daging ini kan bermacam-macam ya.

Ada keinginan daging yang menimbulkan dosa, ada yang tidak menimbulkan dosa.

Ada keinginan daging yang menurut porsiya tidak menimbulkan dosa, tapi kalau kelebihan bisa menimbulkan dosa juga. Seperti misalnya kita over makan, makan, makan, dan makaaan terus.

Makan itu kan keinginan daging, tapi jika kita tidak berhikmat, dan kemudian kita jadi seperti hidup untuk makan, bukan makan untuk hidup, disitulah makanan mungkin sudah mulai menjadi berhala dalam hidup.

Ada yang bilang main game sekali-kali ngga masalah, tapi kalau sudah kecanduan, sampai-sampai waktu dan pikirannya buat gameeee terus, buat Tuhan enggak ada, disitu game sudah menjadi berhala yang menimbulkan dosa.

Jadi meninggalkan keinginan daging sepenuhnya tentu tidak akan bisa selama kita masih hidup di dalam daging. Tetapi yang benar adalah, kita harus mengontol keinginan daging itu agar tetap seimbang sehingga tidak menimbulkan dosa.

Bukankah sex juga adalah keinginan daging? Tuhan memberikan sex sebagai karunia yang indah untuk suami istri. Tetapi jika menjadi tidak ingat waktu juga, istri atau suami sedang lelah atau sakit, dan tetap memaksa untuk melakukan sex, sehingga tidak menjadi kebaikan justru menyakiti pasangan, bukankah itu sudah mulai menimbulkan dosa?

Jadi intinya, semua itu harus terkontrol sesuai dengan porsinya.

Saya berbicara tentang mengontrol keinginan daging yang tidak menimbulkan dosa. Kalau keinginan daging yang tidak menimbulkan dosa saja harus dikontrol supaya tidak jadi dosa, apalagi keinginan daging yang menimbulkan dosa? Keinginan daging yang cemar? Tentu saja, itu harus dihindari. Ngga perlu dibilang itu sih ya hehe.

Saudara-saudaraku yang kekasih, karena kita sekarang memiliki janji-janji itu, marilah kita menyucikan diri kita dari semua pencemaran jasmani dan rohani, dan dengan demikian menyempurnakan kekudusan kita dalam takut akan Allah. (2 Korintus 7:1)

Jadi dimanapun kita berada, dengan siapapun kita bergaul, atau mungkin ada yang memiliki pacar, ingat bahwa standar kita BUKAN MENJAGA DIRI, TETAPI MENJAGA KEKUDUSAN.

Amin.

Share