Nah kali ini judulnya agak lucu ya, hahaa. Iya, sekarang kita sudah sampai di 2 Korintus 2, dan salah satu ayat yang menjadi rhema hari ini adalah tentang perselisihan / pertengkaran.
Supaya Iblis jangan beroleh keuntungan atas kita, sebab kita tahu apa maksudnya. (2 Korintus 2:11)
Firman Tuhan di atas jelas mengatakan bahwa Iblis akan memperoleh keuntungan atas kita. Keuntungan apa? Memangnya apa yang sudah kita perbuat? Nah supaya tidak bingung, silahkan baca dulu 1 pasal ini secara lengkap ya.
Ayat 5 sampai ayat 11 ini adalah sebuah perikop yang berbicara tentang perselisihan. Janganlah kita menyimpan kesalahan atau terus berselisih dengan orang lain, walaupun memang orang itu salah.
Kita harus mengampuni dia, karena kalau kita tidak ampuni dia, maka akan ada banyak hal buruk yang terjadi:
- Pekerjaan Tuhan tidak bisa bekerja maximal di tempat kita. Karena adanya perselisihan ini, bagaimana bisa maksimal? Kalau bertemu atau berpapasan saja kita berusaha saling menghindar.
Mana bisa 1 tubuh Kristus bekerja dengan maksimal jika tangan kanan dan tangan kiri tidak mau bekerja sama? - Dia bisa binasa karena kesedihannya. Mungkin saja, kalau posisi kita lebih kuat di komunitas kita, maka orang itu bisa mundur, dan akhirnya terhilang, dan binasa.
Bukankah itu kekalahan untuk kita semua? - Dan masih banyak hal buruk lain tentunya jika kita tetap pelihara perselisihan itu.
Alangkah sedihnya jika yang kita lakukan dalam hidup ini tidak menyenangkan Tuhan, malah justru menyenangkan Iblis.
Kita tahu bahwa Iblis sangat menyukai perpecahan di antara sesama kita Tubuh Kristus. Dan Iblis sangat tahu bahwa kesombongan, gengsi, harga diri, dsb adalah senjata-senjata terbaik untuk memecah belah anak-anak Tuhan.
Ayo kita koreksi diri kita sendiri, mengalah tidak berarti kalah bukan? Dan jika memang kita cukup rendah hati untuk bisa menerima, kita tidak perlu memikirkan untuk kalah atau menang.
Orang yang rendah hati tidak peduli dia kalah atau menang. Mengalah ya mengalah. Cukup. Itu akan menyenangkan Tuhan.
Firman Tuhan adalah pedang bermata dua, perkataan ini tidak hanya untuk saudaraku pembaca saja, tapi untuk saya penulis juga.
Biarlah kasih damai sejahtera sukacita dari Tuhan Yesus terus memenuhi hati dan pikiran dan hidupmu, Amin.