Senin, 03 Maret 2014

Keinginan Daging Vs Keinginan Roh



Bacaan Harian: Galatia 5

Kita sudah sering mendengar tentang perbuatan daging, keinginan daging, keinginan duniawi, yang bertentangan dengan buah Roh atau keinginan Roh. Bahkan mungkin saudara sudah hafal ayat keinginan daging dan keinginan Roh di Galatia 5:19-25 ini.

Tapi pernahkah saudara merenungkan benar-benar, dan mencoba mengintrospeksi diri sendiri, apakah kita sudah benar-benar bisa menguasai diri kita sendiri dengan baik agar selalu berkenan kepada Tuhan?


Mari kita introspeksi diri sendiri.

Perbuatan Daging
Silahkan isi yang sesuai dengan diri saudara. 
Buah Roh
Silahkan isi yang sesuai dengan diri saudara. 


Nah, bagaimana hasilnya?
Perbuatan daging membawa kita kepada kebinasaan, tetapi Buah Roh membawa kita menuju kepada keselamatan.

Bedakan Keingindan Daging dan Perbuatan Daging. Keinginan Daging ada yang positif selama dalam takaran yang benar, tetapi bisa menjadi negatif jika tidak dalam porsinya. Seperti contohnya Perbuatan Daging yang Paulus tuliskan di atas, itu semua adalah negatif. Tetapi, makan, minum, tidur, dsb, bukankah itu juga Keinginan Daging? Tetapi jika dilakukan dengan porsi yang baik, hal tersebut tidaklah berdosa.

Keinginan Daging memang menyenangkan, banyak yang menyebutnya sebagai kenikmatan dunia, tetapi tidak berarti bahwa Keinginan Roh itu menyiksa. Itu pemikiran yang salah besar.

Kesetiaan, bukankah hidup kita akan bahagia dan nikmat jika kita saling setia satu dengan yang lain?

Damai sejahtera, bukankah hidup kita juga akan terasa sangat indah jika kita saling berdamai satu dengan yang lain?

Kemurahan, bukankah hidup kita pun akan terasa menyenangkan jika satu dengan yang lain saling murah hati, tolong menolong, saling membantu dengan tulus?

Keinginan Roh hanya akan menyiksa bagi mereka yang mementingkan dirinya sendiri, yang serakah mau memiliki hal yang menjadi hak milik orang lain.

Janganlah hal yang sederhana ini menjadi rumit dalam pemikiran kita. Semua ini sederhana saja. Introspeksilah diri saudara dengan check list di atas, dan tanyalah pada diri sendiri, apakah saudara perlu bertobat? :)

Tuhan Yesus memberkati.

Share