Minggu, 09 Maret 2014

Hamil di usia muda saat masih sekolah.



Ini video bagus. Bacalah dan bagikan kepada teman-temanmu di facebook atau dimanapun agar menjadi kesaksian dan menguatkan mereka.

Mamaku selalu ngomong tentang Tuhan. Waktu itu aku berpikir bahwa Tuhan itu besar dan baik. Tapi saat waktu berjalan, dan banyak hal tragis terjadi dalam hidupku, aku mulai mempertanyakan tentang segala hal, baik tentang apapun, atau tentang Tuhan.


Saat aku umur 10 tahun, ayah tiriku menjemputku dan bilang bahwa, sepupuku Kelly sudah meninggal. Aku jadi sangat marah! Dan aku benar-benar heran kenapa Tuhan yang begitu besar dan baik tidak menolong Kelly yang begitu kecil, begitu luar biasa, begitu baik, lucu, dan sangat pintar. Kenapa Tuhan tidak menolongnya dari orang yang badannya besar seperti ayah tirinya, dia enggak akan mati.

Sejak saat itu, setiap aku ingat tentang kematian Kelly, aku selalu berpikir tentang betapa kejamnya dunia. Dan sejak itu aku berpikir bahwa aku ngga akan pernah mau punya anak, karena itu hanyalah sebuah beban penderitaan saja. -Tapi kemudian aku cek ke dokter, dan dokter menyatakan aku hamil - saat itulah, aku jadi merasa sangat menderita, aku menangis setiap malam, dan aku berhenti percaya Tuhan.

Aku ngga bisa keluar dari depresi, jadi aku mulai mempelajari agama-agama lain. Tapi tetap saja tidak ada yang bisa menyembuhkanku dari depresi itu. Aku merasa lelah dengan rasa sakit di hatiku, aku mulai merasa lelah dengan semuanya. Lalu saat berbaring di tempat tidur, aku putuskan untuk bunuh diri esok harinya.

Di hari aku hendak bunuh diri, pulang sekolah, aku berjumpa dengan nenekku. Aneh, tidak biasanya nenek datang. 
Dia memandangiku, lalu berkata.. "Ada yang salah denganmu, kamu harus pergi ke gereja!"
Aku bilang "Nggak ah!"
Dia lalu berteriak-teriak, lalu kami bertengkar. Lalu akhirnya aku mengalah, oke oke aku pergi. Lalu aku pergi sambil tetap berniat untuk bunuh diri.

Di gereja, aku pergi ke ruang belakang. Aku banting kursiku, dan aku lihat (seperti melotot, menantang)  semua orang yang ada di ruangan itu. Lalu pendetanya mulai berkotbah. Aku benci banget sama dia, lebih dari siapapun. Lalu dia bilang, "Ada roh bunuh diri di ruangan ini".  Aku heran dan berpikir, ini aneh. Kok dia bisa tahu...

Lalu aku berdiri dan pergi ke pintu. Di sana seorang pria menghentikanku, dan berkata "Tuhan ingin aku berbicara kepadamu. Tuhan ingin mengatakan bahwa, meskipun kamu ngga pernah kenal ayah kandungmu, tapi Tuhan lah yang akan menjadi ayah mu, ayah yang lebih baik dari setiap ayah manapun di dunia ini. Tuhan tahu rasa sakit di dalam hatimu. Dia tahu dan Dia melihatmu menangis setiap malam."

- Aku masih setengah tak percaya apa yang terjadi -  Itu semua terlalu luar biasa buatku. -Aku heran dengan semua, dengan pendeta yang sedang berkotbah, dengan pria itu,
bagaimana mereka bisa tahu semua hal yang aku rasakan- Lalu pria itu berkata, maukah kamu jika aku berdoa untukmu? Biarkan Tuhan Yesus yang mengambil rasa sakit di hatimu. Lalu dia taruh tangannya di atas pundakku dan mulai berdoa.

Itu tuh rasanya seperti..... seperti Tuhan yang maha besar, Tuhan atas semesta alam, Tuhan yang luar biasa tiba-tiba seperti muncul di depanku. Hal pertama yang langsung aku sadari adalah bahwa Tuhan itu sangat suci, sangat baik, dan Hal kedua yang aku sadari juga adalah bahwa aku sangat tidak suci, dan jahat.

Jika saja waktu itu Tuhan mengusirku, Dia ngga salah. Dia adil. -mengingat kesalahanku- Di saat yang sama, aku merasakan Tuhan menguatkanku dengan anugerah dan cintanya yang tak bersyarat. Tuhan seperti bilang "Aku mengasihimu, aku menyayangimu. Aku tahu kamu sangat lelah dengan hidupmu. Aku akan membuat hidupmu baru kalau kau izinkan Aku untuk melakukannya untukmu." Dan tentu saja aku jawab YES!! Ya Tuhan. Aku butuh itu, aku perlu itu.

Dan esok harinya, saat bangun tidur. Aku merasakan damai dan kesukaan yang ngga pernah ku rasakan di hatiku sebelumnya.

-lalu di video, secara singkat menunjukkan bahwa dia sudah tidak sendiri lagi. sudah
memiliki suami, sudah memiliki keluarga yang baik-

Tuhan Yesus menyelamatkanku. Dan di atas semuanya itu, adalah hidup anakku laki-laki dan bayiku yang baru lahir. Itu semua tidak akan pernah terjadi kalau bukan karena pertolongan dari Tuhan Yesus.

Aku renungkan. Sungguh luar biasanya Tuhan Yesus. Dia yang tidak berdosa dijadikannya berdosa. Dan itu semua adalah dosa-dosa kita yang membuatnya berdosa. Dan bahwa dia disiksa, hingga mati disalibkan dengan cara yang sangat memalukan, agar bukan aku -dan saudara, agar bukan kita semua- yang mengalami semua itu. -Tapi Tuhan Yesus yang sudah menanggung semua kematian yang seharusnya kita alami itu. Darah Tuhan Yesus sudah tercurah untuk menggantikan darah kita.-

-Sekarang aku tahu yang benar.-
Kenyataannya adalah, kebenarannya adalah...
Tidak ada jalan lain selain Kristus dan pengorbananNya.
Tidak ada hidup di luar Dia.
- Karena Yesus adalah Jalan Kebenaran dan Hidup-

Amin.

Share