Kamis, 30 Januari 2014

Tetaplah Menyala-nyala Dalam Pelayanan.



Renungan Firman Tuhan kali ini sampai di 1 Korintus 3. Ada banyak pokok renungan di pasal ini, dan saya yakin setiap kita pasti Roh Kudus berikan hikmat yang berbeda-beda. Kali ini saya akan membagikan tentang Api / Roh semangat kita dalam pelayanan.



Sudah menjadi sebuah kebiasaan dimana-mana bahwa orang selalu bisa menjadi begitu bersemangat saat ia merintis sebuah pelayanan. Seperti api yang sedang berkobar-kobar, begitulah roh seseorang yang sedang membuka sebuah pelayanan baru.

Namun sayangnya, seiring berjalannya waktu, api itu akan semakin redup, roh itu akan semakin pudar. Entah karena halangan-halangan dari lingkungan sekitar, himpitan-himpitan masalah-masalah pendukung entah itu dana operasional, tempat, jiwa-jiwa yang dilayani, atau bahkan sering dari rekan-rekan sesama hamba Tuhan sendiri kadang bisa saling menjatuhkan tanpa mereka sadari.

Terkadang sesama hamba Tuhan pun bisa saling menyakiti hati tanpa disadari saat mengucapkan kata-kata atau kalimat yang meremehkan pelayanan hamba Tuhan yang lain.

Disinilah kita - saudara dan saya sendiri - diuji. Bisakah kita tetap setia dan teguh dengan pekerjaan pelayanan yang telah Tuhan percayakan kepada kita?

Kalau Firman Tuhan berkata bahwa sekali kelak, pekerjaan masing-masing orang akan nampak. Jika pekerjaan yang kita bangun itu tahan uji, maka kita akan menerima upah kita. Namun sebaliknya, jika tidak maka kita sendiri yang akan menderita kerugian.

(13) Sekali kelak pekerjaan masing-masing orang akan nampak. Karena hari TUhan akan menyatakannya, sebab ia akan nampak dengan api dna bagaimana pekerjaan masing-masing orang akan diuji oleh api itu.

(14) Jika pekerjaan yang dibangun seseorang tahan uji, ia akan mendapat upah.

(15) Jika pekerjaannya terbakar, ia akan menderita kerugian, tetapi a sendiri akan diselamatkan, tetapi seperti tahan api.

~ 1 Korintus 3: 13-15

Saya sendiri pun mengalami hal ini. Merintis pelayanan untuk melayani jiwa-jiwa. Awalnya begitu baik, begitu banyak jiwa yang datang. Namun seiring berjalannya waktu, saat justru sesama hamba Tuhan sendiri yang mempersulit, itu ternyata masih melemahkan roh saya. Membuat pekerjaan pelayanan saya masih bisa terganggu, membuat api saya redup.

Renungan kali ini menjadi sebuah teguran buat saya sendiri, dan saya berdoa buat saudara yang membaca juga. Tidak seharusnya kita lemah, tidak seharusnya api kita menjadi redup hanya karena himpitan-himpitan.

Ngga peduli dari mana himpitan atau rintangan itu berasal. Entah dari orang lain, atau bahkan dari saudara kita sendiri, marilah kita tetap terus maju dan kuat, karena pelayanan ini untuk menyelamatkan jiwa-jiwa bukan untuk memuaskan keinginan hati kita sendiri.

Kiranya Tuhan Yesus mengaruniakan anugerahnya kepada kita dan terus menguatkan kita dan menyertai segala pekerjaan pelayanan kita untuk jiwa-jiwa bagi Tuhan. Amin.

Biarlah kita bisa menjadi pelayan-pelayana Tuhan yang dipercayai! ~ 1 Korintus 4:2

Share