Minggu, 26 Januari 2014

Menolong Orang Yang Lemah Itu Wajib. (Roma 15)




Yup, Menolong orang-orang yang lemah atau yang sedang mengalami kesusahan atau pergumulan itu ternyata sifatnya wajib untuk kita orang-orang percaya yang telah menerima keselamatan dari Yesus Kristus Tuhan Allah kita.

Kita, yang kuat, wajib menanggung kelemahan orang yang tidak kuat dan jangan kita mencari kesenangan kita sendiri. (RM.15:1)
Janganlah kita mencari kesenangan kita sendiri. Bukankah damai sejahtera kita akan terganggu saat kita sedang bersenang-senang tapi di saat yang sama, ada saudara kita sedang mengalami kesusahan?

Bukankah hati nurani kita akan terganggu saat kita berdiam diri melihat mereka yang sedang dalam pergumulan?

Roh Kudus selalu mengingatkan kita, selalu membisikkan ke dalam hati kita supaya kita turut membantu meringankan beban mereka yang Tuhan tempatkan ada di sekitar kita.

Namun pada kenyataannya, seringkali kita mengabaikan suara Roh Kudus itu, dan lebih memilih untuk berdiam, cuek, sibuk dengan urusan kita sendiri, dengan kesenangan sendiri.

Padahal, menolong mereka yang kesusahan tidak harus selalu melulu tentang uang. Terkadang mereka yang kesusahan itu hanya membutuhkan perhatian dari orang lain.

Terkadang kita tidak mampu membantu secara financial, kita tidak  bisa membantu secara keuangan. Tapi kita selalu bisa memberi waktu dan perhatian kita untuk datang menjenguk dan menguatkan pengharapannya dalam Tuhan.

Kita bisa datang mendoakan dan terus mengingatkan untuk tetap berharap kepada Tuhan, dan tidak meninggalkan persekutuan ibadah dengan sesama saudara seiman.

Karena pada kenyataanya, banyak orang yang pergi meninggalkan persekutuan ibadah karena masalah yang sedang mereka gumuli.

Bahkan banyak orang bisa meninggalkan Tuhan, dan menjual imannya hanya gara-gara persoalan yang mereka rasakan begitu berat.

Ada kesaksian dari rekan saya sesama hamba Tuhan dari Kupang. Ternyata ada begitu banyak saudara-saudara kita di Kupang yang meninggalkan Tuhan hanya karena uang beberapa puluh ribu rupiah dan beberapa kilogram beras. Bahkan ada banyak desa-desa yang mayoritas sudah menjadi umat agama lain hanya karena diberikan uang dan beras.

Bukankah ini sangat menyedihkan? :(

Jangan biarkan orang-orang disekitar kita mengalami hal yang sama. Jangan biarkan mereka terhilang karena kita tidak perdulikan. Ayo bantu saudara-saudara kita yang kesusahan yang ada di sekitar kita.

Bukan tanpa alasan dan bukan kebetulan kalau Tuhan tempatkan orang-orang yang kesusahan ada di sekitar kita. Itu artinya kita wajib untuk menolong mereka. Apa yang bisa kita berikan, mari kita berikan untuk mereka. Waktu, Perhatian, Doa, Kunjungan, Uang, Tumpangan, Apapun yang bisa kita berikan, mari kita berikan.

Berkati orang lain, maka kita pun akan diberkati.

Jangan diberkati untuk disimpan bagi diri sendiri, tapi biarlah setiap kita diberkati melimpah untuk memberkati orang lain.

Berkat itu seperti air, dan kita ini seperti keran air. Keran kita harus terbuka lebar supaya kita bisa memberkati dan menyalurkan air kita kepada semua yang ada di sekitar kita.

Jika Keran kita tertutup, maka Tuhan pun tidak akan mau mengalirkan air lagi kepada kita.

Jika Keran kita tertutup, maka air yang kita dapat pun hanya itu-itu saja, tidak bertambah, bahkan mungkin berkurang sehingga kita sendiri menjadi kering.

Mari kita belajar untuk menjadi berkat buat orang-orang disekitar kita, sehingga Tuhan melihat, "Wah.. anakKu ini rajin memberkati orang lain, baiklah Aku akan tambah berkatnya."

Diberkatilah hidupmu, dan jadilah berkat untuk orang-orang sekitarmu. Amin.

Share