Ada satu hal yang sangat kami kagumi dari Ibu Vera ini.
Dengan kondisinya yang sangat lemah, ternyata Ibu Vera ini begitu bersemangat untuk mendengarkan Firman Tuhan.
Setiap Firman yang kami sampaikan, selalu ditangkap dan didengarkan oleh Bu Vera dengan sangat antusias.
Seolah-olah ini adalah Firman yang baru pertama kali di dengar dan tidak akan didengar lagi.
Kami benar-benar sangat mengagumi semangat Ibu Vera ini.
Bu Vera justru mengajari kami, bahwa dalam keadaannya yang sedang sangat lemah sekalipun, ternyata Bu Vera juga bisa tetap menjadi berkat buat kami.
Kami jadi ikut ketularan sukacita sewaktu berbicara dengan beliau. Mukanya yang cerah, matanya yang tajam seolah mengatakan bahwa "Aku tidak takut, Tuhan Yesus besertaku!"
Puji Tuhan. Kami berdoa Tuhan berikan mujizat untuk Bu Vera. Karena kuasa Tuhan Yesus, Allah kita yang hidup, tidak pernah berhenti bekerja. Mujizatnya tidak hanya terjadi di masa lalu, tapi juga masa kini bahkan hingga dunia berakhir.
Terima kasih Ibu Vera untuk sukacita yang Ibu tularkan kepada kami. Membuat kami teringat akan Firman Tuhan yang tertulis di Amsal 17:22
Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang. ~ Amsal 17:22
Hati yang gembira adalah obat yang manjur. Ini bukanlah sekedar kata-kata penghiburan atau kata-kata motivasi saja. Tapi ini adalah nyata. Tuhan ngga pernah basa-basi dengan FirmanNya.
Dan bergembiralah karena TUHAN; maka Ia akan memberikan kepadamu apa yang diinginkan hatimu. Mazmur 37:4
Amin.